Senin, 03 Februari 2025

Perang Dagang Trump Sudah Dimulai, Ketidakstabilan Supply Chain Jadi Ancaman

Jadikan gambar sebaris



Prediksi kurs Dollar Rupiah berada di rentang 16200-16350 dengan kecenderungan penguatan USD secara terbatas, Secara jangka panjang proyeksi untuk tahun 2025 menunjukkan bahwa rupiah kemungkinan masih akan tetap tertekan terhadap dolar AS dikisaran Rp16.000 per dolar AS pada semester pertama 2025, terutama dipengaruhi oleh penguatan indeks dolar AS

Dari pasar global dapat disampaikan bahwa pernyataan Gubernur Federal Reserve, Michelle Bowman, mengatakan bahwa sebelum The Fed menurunkan suku bunga lagi, ia ingin melihat inflasi turun terlebih dahulu. ⁠Berdasarkan CME FedWatch Tool pagi ini, probabilitas suku bunga tetap pertemuan bulan Juni mendatang meningkat dibandingkan minggu sebelumnya ke level 38.70% (prev. 30.40%), Hal ini membawa sentimen negatif untuk nilai tukar Rupiah.

Sementara itu pada hari Sabtu (1/2), Donald Trump menerapkan tarif impor sebesar 25% terhadap Kanada dan Meksiko serta 10% terhadap China, tarif akan berlaku pada hari Selasa (4/2). Kanada dan Meksiko berencana membalas tindakan keputusan tarif US, sementara China berencana mengajukan gugatan ke WTO (World Trade Organization). Hal ini dapat memicu perang dagang yang berpotensi mengubah rantai pasokan secara global dan tentunya akan membawa ketidakstabilan perdagangan internasional.

Dari pasar domestik, Pada pertengahan Januari 2025, Bank Indonesia secara tak terduga menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,75% untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Keputusan ini diambil meskipun terdapat volatilitas di pasar keuangan yang mempengaruhi nilai tukar rupiah, pada hari Jumat (31/1), Bank Indonesia menyerap sebesar Rp15.00 Tn (prev. Rp25.00 Tn) melalui lelang Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Total incoming bid sebesar Rp54.83 Tn (prev. Rp103.15 Tn). Weighted average yield turun 10 - 11 bps dibandingkan lelang sebelumnya: 6 bulan di 6.61%, 9 bulan di 6.65%, dan 12 bulan di 6.74%.

Parlemen Indonesia telah menyetujui anggaran pertama di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk tahun 2025, dengan total belanja sebesar Rp3.621,3 triliun dan defisit fiskal sebesar 2,53% dari PDB. Anggaran ini mencakup program-program seperti pemberian makanan gratis untuk anak-anak, pemeriksaan kesehatan gratis, pembangunan rumah sakit, renovasi sekolah, dan inisiatif ketahanan pangan. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar