Senin, 06 Januari 2025

Prediksi Kurs Dollar Rupiah : Pasar Masih Cenderung "Long USD"

Pergerakan kurs Dollar Rupiah masih bergerak di level 16125 - 16275 dengan kecenderungan Rupiah masih melemah terbatas. Ada beberapa data ekonomi penting yang menjadi tolak ukur pergerakan USD secara global. Di pasar global, data ekonomi AS yang dirilis oleh Institute of Supply Management (ISM) menunjukkan angka ISM Manufacturing PMI Des (act 49.3 vs cons 48.2)  yang mengalami perbaikan meskipun masih di zona kontraksi dan ISM Manufacturing Prices (act 52.5 vs cons 51.5) yang lebih baik dari ekspektasi pasar. Data ini mengindikasikan adanya perbaikan di sektor manufaktur, yang memiliki dampak positif terhadap perekonomian AS dan nilai kurs USD

Jadikan gambar sebaris



Sementara itu pada hari Sabtu (4/1), Dua pejabat Federal Reserve, Mary Daly dan Adriana Kugler, menegaskan bahwa tugas bank sentral AS untuk menurunkan inflasi belum selesai dan perlu berhati-hati dalam prosesnya  agar tidak merusak stabilitas pasar tenaga kerja. Mereka berharap tingkat pengangguran tetap stabil seperti saat ini dan tidak ingin melihat perlambatan lebih lanjut di pasar tenaga kerja. Di sisi lain, Tom Barkin, Presiden Richmond Fed, menyatakan bahwa The Fed tidak perlu bersikap seketat yang sebelumnya diperkirakan.

Federal Reserve telah mengindikasikan bahwa mereka akan lebih berhati-hati dalam keputusan pemotongan suku bunga karena laju inflasi tetap tinggi, cenderung di atas target tahunan 2% dan ekonomi tetap kuat. Kebijakan yang diusung oleh Presiden AS terpilih, Donald Trump, juga diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi domestik AS dan kapitalisasi pasar serta aliran modal masuk ke AS tetap kuat, Data terbaru juga menunjukkan pasar tenaga kerja AS yang tetap solid dengan klaim pengangguran baru menurun ke level terendah selama rentang delapan bulan menambah kesan kuatnya perekonomian AS saat ini 

Di sisi geopolitik, Ukraina melancarkan serangan terbaru di wilayah perbatasan Rusia, Kursk, pada Minggu (5/1), di mana pasukan Kyiv telah menguasai wilayah tersebut selama beberapa bulan. Sehari sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia berjanji akan melakukan pembalasan tanpa rincian spesifik setelah Ukraina menembakkan rudal ATACMS yang dipasok oleh AS ke wilayah perbatasan Belgorod pada Jumat (3/1) waktu setempat.

Berdasarkan data CME FedWatch pagi ini, peluang penurunan suku bunga US sebesar 25 bps pada pertemuan FOMC 29 Januari mendatang adalah 11.2% (prev. 10.7%), sementara peluang suku bunga US tetap sebesar 88.8% (prev. 89.3%). Dengan besarnya peluang suku bunga akan tetap sama dengan periode sebelumnya, hal ini membuat para trader cenderung ambil posisi long USD untuk mengamankan posisi.


Virus-free.www.avast.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar