Prediksi kurs Dollar Rupiah dalam rentang Januari ini masih dibayangi Data Consumer Price Index Indonesia terbaru yang mengisyaratkan daya beli domestik sedang turun, dan faktor eksternal terkait beberapa kebijakan yang akan di terapkan oleh presiden Trump setelah pelantikan, yang mana akan menjadi katalis negatif market Rupiah. Dollar Rupiah diprediksi bergerak stagnan dan cenderung melemah terbatas, Kembali melemahnya rupiah seiring dengan pergerakan pasar global dimana DXY diperdagangkan menguat ke level 108.36 atas ekspektasi pelantikan Presiden Trump yang semakin dekat, pada 20 Januari 2025 mendatang.
Sementara itu di pasar global, pada hari Kamis (02/01), rilis data US Initial Jobless Claims lebih rendah dari konsensus di angka 211k (cons. 222k, prev. 220k). Penurunan angka ini dapat diartikan bahwa adanya pengurangan jumlah pengangguran yang menunjukkan situasi dan performa yang baik di pasar tenaga kerja US, tentunya output berikutnya akan mengerek laju inflasi
Ada juga rilis data S&P Global US Manufacturing PMI (Dec) yang berada di atas konsensus di angka 49.4 (cons. 48.4, prev.49.7). Angka ini menunjukkan bahwa sektor manufaktur US masih mengalami tekanan apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, tetapi kinerjanya lebih baik daripada yang diperkirakan.
Dari pasar domestik, pada hari Kamis (02/01), rilis data Consumer Price Index Indonesia secara periode Year on Year yang berada di atas konsensus yaitu di angka 1.57% (cons. 1.55%, prev. 1.55%). Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi November 2024 yang tercatat 1,55 persen, tetapi masih lebih rendah dibandingkan inflasi tahunan Desember 2023 yang mencapai 2,61 persen. Inflasi yoy (year on year) Indonesia juga kembali turun, mengisyaratkan permintaan yang masih lemah.
Prediksi pergerakan Dollar Rupiah di kisaran 16125 - 16275 dengan kecenderungan melemah terbatas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar