Rilis data ekonomi terbaru di AS membawa kurs Dollar Rupiah stabil di kisaran 15670-15770, resume dari berita global, Kondisi saat ini Yield US Treasury (UST) tenor 10 tahun ditutup naik ke level 4.30% (+4 bps). Sementara itu data US GDP Growth Rate QOQ dirilis kemarin malam (30/10), Gross Domestic Product tumbuh 2.80% pada Q3, di bawah Q2 sebesar 3% serta ekspektasi pasar sebesar 3%.
Jika diresume data tersebut memang dibawah ekspektasi pasar, Meskipun berada di bawah ekspektasi, para ekonom global mencatat angka GDP (Gross Domestic Product) ini mencerminkan pertumbuhan ekonomi pada kecepatan yang solid. Sementara itu, ADP Nonfarm Employment Change diliris sebesar 233 ribu (cons. 110 ribu, prev. 159 ribu). Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan pasar ketenagakerjaan di US tetap kuat dan stabil ditengah ancaman resesi. Rilis data US ADP Non Farm Employment Change juga menunjukkan peningkatan yang jauh lebih besar dari data sebelumnya dan konsensus pasar serta yang terbesar sejak Juli 2023.
Bagaimana peluang penurunan suku bunga USD saat ini ?
|
Dari rilis data CME FedWatch Tool pagi ini (31/10), angka probabilitas penurunan suku bunga sebanyak 25 bps pada pertemuan FOMC November mendatang sebesar 95.50% atau turun dari 98.40% pada hari sebelumnya.
Prediksi kurs Dollar Rupiah diperkirakan masih bergerak dikisaran 15650-15750, dengan kecenderungan Rupiah menguat terbatas. Dalam jangka menengah ke depan pergerakan USD akan banyak dipengaruhi gejolak politik di AS terkait event pemilihan presiden baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar