Rupiah Berpeluang Menguat Tipis

Pergerakan Dollar Rupiah minggu ini diperkirakan masih berkutat di kisaran 15,000-15,250 dengan sinyal IDR menguat tipis-tipis

Jika ditilik pada sesi perdagangan Jumat kemarin (27/09), Rupiah dibuka di 15,090/15,100 dan diperdagangkan di 15,090 - 15,160. Pada akhir hari, Rupiah ditutup di 15,120/15,130 (Rupiah ditutup menguat 40 poin dari penutupan hari sebelumnya di angka 15,160/15,170). JISDOR berada di 15,138. Dari bursa saham dalam negeri, IHSG ditutup melemah 0.61% atau 47.60 poin ke level 7,696.92.

Sementara itu pasar obligasi Indonesia diperdagangkan menguat pada seri benchmark tenor 5 dan 10 tahun. Yield SUN benchmark 10yr diperdagangkan turun ke level 6.43% (-4 bps). Namun, yield SUN benchmark 20yr diperdagangkan naik ke level 6.78%. Di sisi lain, Yield US Treasury 10yr diperdagangkan sideways di level 3.78%

Untuk prediksi kurs dollar rupiah hari ini, USD/IDR diperkirakan akan bergerak dalam rentang 15,075 - 15,150

Dari pasar global, kembali ditilik pada hari Jumat malam (27/09), dirilis data US Core PCE Price Index (YoY) yang sesuai ekspektasi di angka 2.7% dan meningkat dari tahun sebelumnya di 2.6%. Lalu untuk US Core PCE Price Index (MoM), berada di 0.1% (cons. 0.2%) yang turun dari bulan sebelumnya di 0.2%. Sedangkan US Michigan Consumer Sentiment dirilis naik 70.1, mengalahkan ekspektasi pasar di angka 69.0. Perkiraan inflasi untuk satu tahun ke depan turun menjadi 2.7% dari 2.8%, sementara prospek inflasi lima tahun naik menjadi 3.1% dari 3.0%, menunjukan pertumbuhan ekonomi dari Amerika Serikat yang sejalan dengan target inflasi Fed. 

Sementara itu, GDP Canada tumbuh 0.2% pada Juli, di atas ekspektasi 0.0%. Sedangkan data awal untuk bulan Agustus menunjukkan GDP tetap stabil. Kedua data berikut menunjukan pertumbuhan ekonomi dari Kanada yang membaik. 

CME FedWatch : 

Berdasarkan data dari CME FedWatch, konsensus pemotongan suku bunga pada bulan November 2024 berada pada 53% untuk pemotongan 50 bps dan 47% untuk 25 bps.