Senin, 26 Agustus 2024

Mengapa Kurs Rupiah Menguat Cukup Tajam ?

Jadikan gambar sebaris

Mengapa kurs Rupiah menguat cukup tajam ?

Rupiah menguat seiring gejolak politik dalam negeri mereda, dan Bank sentral AS mempertegas pernyataan terkait arah penetapan suku bunga USD ke depan

Jika dilihat dari berita global, ketua The Fed, Jerome Powell, pada hari Jumat (23/08) berbicara pada acara Simposium Ekonomi Tahunan Fed Kansas City di Jackson Hole, Wyoming, dan menyampaikan bahwa telah tiba waktunya untuk menyesuaikan kebijakan suku bunga. 

Jerome Powell mengatakan bahwa inflasi telah menurun secara signifikan sehingga waktu serta kecepatan pemotongan suku bunga akan bergantung pada data-data yang dirilis dengan mempertimbangkan risikonya. Powell menegaskan kembali bahwa tujuan The Fed adalah untuk menjaga ke target inflasi di 2% sambil mempertahankan pasar tenaga kerja yang kuat. Selain itu, pekan ini, pelaku pasar menanti data US Durable Goods Order (26/08), US GDP Q2 2nd Est (QoQ) (29/08), US Initial Jobless Claims (29/08), dan US Core PCE Index (30/08).

Sementara itu dari Inggris, Gubernur BoE, Andrew Bailey mengatakan bahwa tekanan inflasi di Inggris mulai mereda untuk jangka panjang tetapi tidak akan terburu-buru untuk pemotongan suku bunga lebih lanjut. Sebelumnya, BoE telah memangkas suku bunga pada 1 Agustus menjadi 5% setelah mempertahankannya pada level tertinggi dalam 16 tahun sebesar 5.25% selama hampir satu tahun.

Lalu berita dari Asia datang dari Jepang, tingkat inflasi tahunan mencapai 2.8% pada bulan Juli 2024, bertahan selama tiga bulan berturut-turut sekaligus merupakan level tertinggi sejak Februari 2024. Tingkat inflasi inti juga mencapai puncaknya dalam lima bulan sebesar 2.7%. Hal ini mempertahankan ekspektasi pasar bahwa BoJ dapat menaikkan suku bunga lebih lanjut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar