Bagaimana prediksi Dollar Rupiah pada akhir bulan ini, perkiraan Rupiah masih diperdagangkan melemah karena terdampak oleh penguatan USD yang terjadi secara global. Meski kemarin kurs Dollar Rupiah diperdagangkan melemah secara terbatas hingga ke level highest 16,235 sebelum akhirnya ditutup di 16,215. Penguatan Dollar masih akan terjadi
Kembali kita tengok berita global sebelumnya, di AS terdapat Data US Purchasing Managers Index kemarin dirilis mixed dengan Manufacturing PMI (Jul) turun ke level 49.5 (51.7 cons vs 51.6 prev) dan Services PMI (Jul) naik ke level 56.0 (54.7 cons vs 55.3 prev). Hal ini menunjukkan terjadinya pertumbuhan dalam sektor jasa, namun terdapat kontraksi atau perlambatan dalam sektor manufaktur di US.
Sedangkan data New Home Sales (Jun) dirilis turun ke level 617K (639K cons vs 621K prev) yang merupakan level terendah sejak November 2023. Penurunan ini didorong karena tingginya suku bunga hipotek dan harga rumah yang tinggi di US.
Saat ini pelaku pasar sedang menantikan data US PCE yang akan dirilis pada hari Jumat (26/7) untuk melihat apakah inflasi di US sudah mendekati target The Fed ke level 2% dan arah kebijakan suku bunga US kedepannya. Berdasarkan CME Fedwatch Tool, probabilitas pemotongan Fed Fund Rate sebesar 25bps pada bulan September turun ke kisaran 90.5% (prev 1 day 92.2%).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar