Pergerakan kurs Dollar Rupiah minggu ini diperkirakan akan diperdagangkan di level 16200-16350, mari kita tengok data-data yang telah muncul di pasar global
Dari global, pada hari Jumat (26/07) telah rilis data inflasi US Core PCE Price Index YoY (Jun) yang dirilis di atas ekspektasi pasar (2.6% act vs 2.5% cons).
Dari global, pada hari Jumat (26/07) telah rilis data inflasi US Core PCE Price Index YoY (Jun) yang dirilis di atas ekspektasi pasar (2.6% act vs 2.5% cons).
Pelaku pasar membobot rilis data tersebut karena data tersebut merupakan salah satu indikator inflasi yang akan digunakan the Fed dalam mempertimbangkan pemangkasan suku bunga pada FOMC September mendatang. Pasca rilis data tersebut, DXY sempat melemah 0.16 poin ke level 104.23 sebelum ditutup di level 104.32 pada akhir sesi US.
Sementara itu dari pasar domestik, pada hari Jumat (26/07) Rupiah diperdagangkan melemah, hingga mencapai level tertinggi pada level 16,310. Pelemahan ini disebabkan oleh penguatan USD pasca rilis data US GDP hari Kamis (25/07) yang menguat signifikan (2.8% act vs 2% cons) dan antisipasi terhadap rilis data US Core PCE Price Index (Jun) yang dilihat sebagai periode volatilitas tinggi.
Pada pekan ini fokus pelaku pasar akan tertuju kepada keputusan suku bunga dari beberapa Bank Sentral, diantara Bank of Japan (31/07), the Fed (01/08) dan Bank of England (01/08). BoE diproyeksikan akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps, sementara BoJ dan the Fed diproyeksikan akan tetap menahan suku bunganya pada level eksisting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar