Prediksi kurs dollar rupiah masih dibayangi oleh arah kebijakan The Fed terkait penetapan suku bunga acuan USD. Gubernur The Fed Jerome Powell sampai saat ini tidak memberikan satu pun petunjuk mengenai arah kebijakan moneter dalam pidato terakhir di acara konferensi statistik The Fed pada hari Rabu. Para pelaku sedang menanti komentar dari Powell pada hari Jumat mendatang.
Namun berdasarkan CME FedWatch Tool, peluang The Fed untuk menahan FFR di level 5.25-5.50% di FOMC Meeting Desember 2023 meningkat ke 92.9%.
Dari benua biru Eropa, Data terbaru Consumer Price Index German (secara MoM) menunjukkan tren penurunan, yaitu 0.0% act vs 0.0% cons vs 0.3% prev. Secara YoY Consumer Price Index German juga mengalami penurunan dari yang sebelumnya 4.3% menjadi 3.0%.
Selain itu, Dari data yang dirilis kemarin, penjualan ritel di 20 negara Eropa turun 0,3% MoM dan 2,9% YoY pada bulan September. Hal ini menunjukkan permintaan konsumen yang lemah serta adanya prospek resesi dengan kontraksi PDB Q3 sebesar 0,1%. Penurunan ini menandai kontraksi pertama yang tidak terkait dengan pandemi sejak tahun 2013.
Dari beberapa highlight berita tersebut, terlihat index USD (DXY) ditutup melemah 0.02% ke 105.53. Sementara Wall Street ditutup mixed dengan Nasdaq menguat 0.08%, DJIA turun 0.12%, dan S&P 500 terapresiasi 0.1%.
Prediksi kurs dollar rupiah sampai pertengahan November ini diperkirakan bergerak pada kisaran 15500 - 15750.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar