Perkembangan dampak buruk Varian Omicron nampaknya masih jadi sorotan para pelaku pasar global, pencegahan dengan tambahan vaksin booster untuk warga sudah dilakukan di beberapa negara dan tentunya juga di Indonesia, harapannya dampak buruk tidak sejauh seperti varian Delta, Lalu bagaimana prediksi kurs Dollar Rupiah, mari kita tengok hari kemarin. Dari pasar domestik hari Senin kemarin (24/01/2022), pergerakan pasar valas spot USD/IDR diperdagangkan pada rentang 14,310 – 14,350 serta ditutup di 14,340/14,345. Adapun JISDOR di 14,327 pada akhir hari
Sementara itu update dari pasar SBN pada perdagangan hari kemarin, harga SUN benchmark diperdagangkan bergerak mixed sebesar 5 - 15 bps dengan yield SBN tenor 10 tahun FR91 ditutup menguat pada level 6.41%. Bursa saham lokal IHSG ditutup di level Rp 6,655.17.
Update dari pasar global, Pasar saham US ditutup menguat tipis dengan Dow Jones menguat 0.29%, S&P500 menguat 0.28%, dan Nasdaq menguat 0.63%.penguatan pasar saham di US disinyalir dikarenakan mulai menguatnya beberapa saham berbasis teknologi.
Sementara itu, indeks USD (DXY) berada pada level 95.88 sedangkan US Treasury 10YR yield berada pada level 1.776. Pasangan mata uang major EUR/USD menguat ke level 1.1321 dan GBP/USD melemah ke level 1.34383 pagi ini. Lalu mata uang dari Kawasan Asia Pasifik seperti USD/JPY bergerak naik ke level 113.94.
Update dari benua biru dataran Eropa, pada hari kemarin telah rilis data UK Manufacturing PMI dan German Manufacturing PMI periode Januari 2022. Data Manufacturing PMI adalah data yang mengukur tingkat pembelian di industri manufaktur, dengan angka di atas 50 menandakan sinyal ekspansi dalam industri manufaktur dan angka di bawah 50 menandakan sinyal kontraksi atau memburuk.
Pada periode Januari 2022, UK Manufacturing PMI berada pada angka 56.9, angka tersebut lebih rendah dibandingkan ekspektasi para investor di 57.7 dan lebih rendah dari periode sebelumnya di angka 57.9. Sementara untuk German Manufacturing PMI berada di angka 60.5, lebih baik dari ekspektasi para investor di 57.0 dan lebih baik dari periode sebelumnya di 57.4.
baca juga : Pengetatan Moneter The Fed dan Dampaknya
Para pelaku pasar saat ini juga mencermati Perkembangan menegangnya politik Global, terjadi ketegangan antara Russia dan Ukraina dimana NATO telah menempatkan pasukannya dalam keadaan siaga siap tempur dan telah mengirim kapal perang beserta jet tempur untuk meningkatkan pertahanan Eropa Timur.
Russia pun juga menyiapkan bala tentara dengan jumlah lebih dari 106.000 tentara Russia yang kini ditempatkan di perbatasan Russia - Ukraina, kekhawatiran tumbuh bahwa Presiden Putin akan memutuskan untuk menyerang Ukraina. Ancaman itu datang setelah delapan tahun lalu Russia menginvasi Crimea dan memicu pertempuran di wilayah Donbass, Ukraina bagian timur. Sekitar 8.500 tentara Amerika disiagakan jika situasi di Eropa semakin memburuk.
Prediksi kurs Dollar Rupiah diprediksikan akan diperdagangkan pada level 14,290 – 14,390.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar