Rabu, 10 November 2021

Kurs Rupiah Masih Tertekan oleh US Dollar Jelang Rilis Data Inflasi AS

Pergerakan Dollar Rupiah nampaknya masih fluktuatif dibayangi oleh semakin dekatnya proses "tapering" yang akan dilakukan Bank Sentral AS, dan memang sudah bertahap dimulai proses "tapering" via pengurangan pembelian bonds di pasar obligasi AS, Jika dilirik pada hari lalu, Dari pasar domestik hari Selasa kemarin (09/11/2021), pasar valas spot USD/IDR dibuka di 14,230/14,235 & diperdagangkan pada rentang 14,225 - 14,250 serta ditutup di 14,240/14,245. Adapun JISDOR di 14,233.

Sementara itu, Dari pasar SBN lokal pada perdagangan hari kemarin, Pasar Obligasi Indonesia diperdagangkan sideways dengan SUN Benchmark 10 tahun, FR87 ditutup pada imbal hasil 6.15%. Sementara itu IHSG ditutup menguat 0.57% ke level Rp 6,669.93.


Kembali kita tengok pasar keuangan global tadi malam, Pasar saham US ditutup ditutup cenderung melemah dengan Dow Jones melemah -0.31%, S&P500 melemah - 0.35%, dan Nasdaq melemah -0.60%. Pelemahan ini didukung oleh aksi taking profit pelaku pasar setelah rally yang berlangsung hampir seminggu serta antisipasi pelaku pasar akan data inflasi US yang akan dirilis. Sementara itu, indeks USD atau disebut juga DXY berada pada level 93.98 sedangkan US Treasury 10YR yield berada pada level 1.458. EUR/USD menguat ke level 1.1591 dan GBP/USD melemah ke level 1.3554 pagi ini. Untuk mata uang di Kawasan Asia Pasifik seperti USD/JPY bergerak naik ke level 112.88.

Sorotan berita terkait data ekonomi AS, Dari US, Departemen Tenaga Kerja AS merilis data indeks harga produsen (Producer Price Index/PPI) AS pada bulan Oktober lalu naik 0,6% secara bulanan (month-on-month/mom). Angka ini sejalan dengan perkiraan konsensus Dow Jones. Pelaku pasar saat ini menanti rilis data inflasi dari sisi harga konsumen (indeks harga konsumen/IHK) AS pada periode Oktober 2021 yang diperkirakan akan menunjukkan lonjakan sebesar 0.6% dibandingkan bulan sebelumnya. 


Lain daripada itu, dari Asia Pasifik, data inflasi China pada Oktober 2021 juga akan dirilis pada hari ini. Ekonom dalam survei Reuters memperkirakan inflasi China dari sisi harga konsumen (IHK) pada Oktober akan meningkat menjadi 1,4%. Sementara inflasi dari sisi harga produsen (PPI) ekonomi memperkirakan akan mengalami kenaikan menjadi 12,4%. 

Prediksi Dollar Rupiah hari ini diprediksi akan diperdagangkan pada level 14,230 - 14,290. dengan kecenderungan penguatan US Dollar terbatas


Tidak ada komentar:

Posting Komentar