Prediksi kurs Dollar Rupiah akan bergerak di kisaran 14300/14500, dengan kecenderungan penguatan US Dollar secara terbatas, mari menilik pasar keuangan global terlebih dahulu sebagai referensi. Dari pasar global, USD index (DXY) menguat 0.11 % dan berada di level 91.84, tentunya hal tersebut membawa mata uang benua biru EUR/USD turun 0.04% ke level 1.1923. GBP/USD turun 0.40% ke level 1.3884. Sementara itu untuk mata uang di Kawasan Asia Pasifik seperti USD/JPY naik 0.10% ke level 109.23. Sementara AUD/USD melemah 0.12% ke level 0.7745.
Beberapa faktor penggerak mata uang USD yaitu rilis data NY Empire State Manufacturing Index (Mar) di angka 17.40 yang lebih baik dibandingkan angka sebelumnya 12.10. Semakin menambah sentiment postif mata uang USD
Pun juga adanya risiko inflasi dari stimulus USD 1.9 Triliun sehingga Pemerintah AS masih terus mengawasi inflasi yang terjadi. Namun sebagai tambahan, inflasi yang akan terbentuk kemungkinan hanya bersifat temporer, fundamental dari inflasi tersebut tidak terlalu kuat
Sementara itu dari Negri Menara Pisa, Pemerintah Italia kembali memberlakukan penguncian atau lockdown ketat mulai Senin 15 Maret 2021. Lockdown kali ini dipicu oleh kombinasi varian corona Inggris dan lambatnya peluncuran vaksin, sehingga muncul peningkatan infeksi virus corona yang meningkat 15% pada pekan lalu.
Kembali ke pasar Asia, Perekonomian China menunjukkan tanda tanda pemulihan di awal tahun 2021. Output industri China di bulan Januari dan Februari tumbuh sebesar 35.1% dibandingan dengan bulan yang sama tahun lalu. Selain itu data retail sales tumbuh sebesar 33,8% di periode Januari Februari, meskipun angka pengangguran berada di level 5.5% di akhir Februari.
Flashback sedikit terhadap pergerakan Rupiah kemarin, USD/IDR diperdagangkan dalam rentang 14400 - 14445 dan ditutup di 14395/14415. Rilis rate JISDOR berada pada level 14418.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar