Pergerakan mata uang USD kembali dalam tren bearish. Para pelaku pasar melakukan aksi jual USD secara umum terhadap mata uang G7 lainnya masih dipicu oleh optimisme pasar terkait paket stimulus US. DPR-nya Amerika Serikat Pelosi dan wakil pemerintah Mnuchin dikabarkan kian dekat untuk mencapai kata sepakat.
Imbas sinyal positif tersebut membuat minat investasi di aset berisiko kembali meningkat, pun juga indeks saham US kembali menguat meskipun akhirnya S&P dan Nasdaq ditutup melemah tipis yaitu turun 0.2% dan 0.3% pasca pernyataan dari Pelosi tentang kemungkinan stimulus disahkan setelah pemilu menunggu restu Senat Republikan.
baca juga : Ini Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Terbaru
|
Indeks USD (DXY) melemah 40 poin ke level 93.60 sementara imbal hasil UST10Y naik ke atas 0.8% untuk pertama kali sejak Juni 2020.
Sentimen positif lainnya datang dari benua biru Eropa, Situasi diskusi Brexit cenderung membaik, UK dan EU diperkirakan segera menemukan titik sepakat terkait Brexit deal. Sentimen positif tersebut membawa GBPUSD menguat 1.8% ke level tertinggi 1.3177. Kedua belah pihak akan bertemu tatap muka pada hari ini di London. Perkembangan kesepakatan Brexit masih akan jadi penggerak utama Pound.
baca juga : Apa itu Recovery Bond untuk Perusahaan ?
|
Bagaimana prediksi kurs Dollar Rupiah hari ini... Kurs Dollar Rupiah hari ini diprediksi akan diperdagangkan di level 14575/14725 dengan potensi penguatan Rupiah lebih lanjut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar