Jelang pidato Gubernur The Fed, kurs valas USD cenderung menguat, Hal ini karena banyaknya investor yang mengamankan posisi jelang pidato Jerome Powell pada esok hari di AS. Pidato yang bagaimana akan sangat berdampak bagi pergerakan mata uang USD dan tentunya penjelasan mengenai arah kebijakan moneter AS, Pada esok hari ini chairman The Fed, Jerome Powell, akan berpidato di acara Simposium Jackson Hole yang merupakan acara tahunan keuangan yang cukup prestisius karena akan dihadiri oleh pelaku penting dari belahan dunia yang terdiri menteri keuangan negara, pejabat Bank Sentral, akademisi, dan para praktisi.
Prediksi kurs valas Dollar Rupiah hari ini akan diperdagangkan di level 14600 / 14750, penguatan USD masih terbuka jelang pidato Gubernur The Fed
Namun yang menjadi perhatian investor adalah Gubernur The Fed Powell akan berbicara terkait kerangka kebijakan moneter The Fed dan strategi terhadap target inflasi. Banyak analis melihat bahwa dengan kerangka ini investor dapat melihat strategi the Fed secara jangka menengah dan panjang sehingga nantinya akan mempengaruhi target inflasi oleh Bank Sentral AS.
Dari pasar saham global, Rally yang terjadi pada pasar saham global juga sedikit tertahan akibat ekspektasi pasar yang melihat Powell juga akan mulai fleksibel terkait kebijakan moneternya meskipun sebelumnya dirinya telah menjamin bahwa pada dua tahun ke depan AS akan berada pada trend suku bunga yang rendah. Hal tersebut juga menyebabkan investor menjadi wait and see serta mengurangi posisi pada aset – aset risiko untuk memantau terlebih dahulu.
Apa yang perlu dicermati dari hasil pidato tersebut, Hal yang cukup menarik pelaku pasar sudah melihat bahwa inflation targeting yang akan ditetapkan Powell nantinya akan cukup realistis dan terlihat bahwa yield dari US Treasury tenor 10 tahun kembali ke level 0.71% pada hari ini. Malam ini investor juga menunggu data ekonomi AS yaitu Mba Mortgage Applications dan Durable Goods Orders, serta pada esok hari ini, akan terdapat beberapa data penting yang akan keluar juga seperti data GDP AS pada kuartal II-2020, Initial Jobless Claim
Beralih ke perkembangan pada pasar global di hari ini, pemerintah Jerman kembali memperpanjang program stimulusnya untuk mencegah pengangguran terjadi di negara bersamaan dengan negara lainya di Uni Eropa, contohnya Perancis yang akan mengumumkan paket stimulusnya minggu depan sebesar USD 118 miliar di negaranya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar