Setelah libur lebaran Idul Fitri 1441 H, Kurs Rupiah diperdagangkan sedikit melemah, dibuka di level 14725/14825, prediksi kurs Rupiah hari ini akan diperdagangkan dikisaran 14675/14800 dengan peluang penguatan lanjutan tetap terjaga, pembukaan kurs Rupiah yang sedikit melemah pagi ini berkaitan dengan kurs valas USD yang diperdagangkan menguat tipis pada sesi perdagangan Eropa Senin kemarin, di tengah tipisnya volume perdagangan seiring dengan hari libur di US dan UK.
Sedangkan USD index (DXY) naik 0.1% ke level 99.975, penyebab utama kurs valas EUR diperdagangkan melemah terhadap USD setelah dirilisnya data yang mengkonfirmasi bahwa Jerman, negara dengan kapitalisasi ekonomi terbesar di Uni Eropa, telah mengalami resesi di kuartal pertama dengan konfirmasi data dari angka GDP turun sebesar 2.2%.
Sementara itu dari perkembangan pasar obligasi dalam negeri, Penguatan obligasi Indonesia masih berlanjut pada Rabu (20/05) dengan harga SUN Benchmark menguat hingga 105 bps dimana yield FR0082 ditutup pada level 7.46%. Secara yield, SUN Benchmark tenor 10 tahun sudah turun 65 bps dari level 8.11% dan kenaikan harga sudah mencapai hampir 4%. Ditengah ketidakpastian global, investor masih masuk ke dalam pasar SUN dikarenakan naiknya kepercayaan karena beberapa kebijakan fiskal dan moneter yang sudah dijalankan oleh seluruh stakeholder di Indonesia.
Faktor lain pemicu kenaikan harga obligasi Indonesia juga disebabkan oleh yield Indonesia yang masih menarik dan tidak dibukanya lelang SBN konvensional lagi oleh Kemenkeu pada bulan ini. Hal tersebut mendorong pemenuhan permintaan SBN berlangsung pada pasar sekunder sehingga menyebabkan harga masih alami penguatan hingga saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar