Jumat, 08 Mei 2020

Bank Indonesia dan Kemenkeu Kawal Quantitative Easing, Kurs Rupiah Mulai Menguat

Peluang penguatan kurs Rupiah nampaknya mulai terbuka lebar, dilaporkan dari pasar FX Global, kurs USD diperdagangkan melemah di sesi perdagangan Eropa Kamis lalu, sebagai konsolidasi atas penguatan USD sebelumnya. Penyebab pelemahan kurs USD didorong oleh tekanan data perekonomian yang negatif, dimana data yang dirilis menunjukkan bahwa perusahaan private telah memberhentikan 20.2 juta pekerja di bulan April. Tercatat indeks USD (DXY) turun 0.1% ke level 100.023, Kurs USD terhadap Rupiah dibuka di level 14950/15050

Sementara itu kurs EUR/USD naik 0.2% ke level 1.0812. kurs GBP diperdagangkan menguat terhadap USD setelah sebelumnya tertekan hingga level terendahnya dalam dua minggu terakhir. Penyebab penguatan kurs GBP didorong oleh keputusan Bank of England yang mempertahankan suku bunganya tetap di level 0.10% dan program pelonggaran kuantitatifnya di level GBP 200 Miliar. GBPUSD naik 0.6% ke level 1.2410.

Kembali ke Indonesia, Dari pasar domestik hari Rabu lalu, Spot USD/IDR di buka pada level 15,050/15,060 dan di perdagangkan pada rentang 15,060/15,150. USD/IDR di tutup pada level 14,980/15,110 dan JISDOR berada pada level 15,127. Dilaporkan dari Bank Indonesia, Dalam rangka menjaga kestabilan nilai tukar dan menahan laju keluarnya dana asing, BI akan terus mempertahankan kelonggaran kebijakan moneternya. BI juga terus berkerjasama dengan Kementerian Keuangan dalam melakukan program Quantitative Easing. Gubernur BI Perry menyampaikan bahwa BI memiliki potensi hingga Rp 125 Triliun untuk melakukan pembelian SBN di pasar perdana domestik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar