Dilaporkan dari Beijing, Data ekspor China untuk bulan Maret dilaporkan hanya turun 6.6 persen. Hasil tersebut jauh lebih baik daripada perkiraan pasar yang meramalkan akan terjadi penurunan sebesar 14 persen. Sedangkan data impornya juga lebih tinggi daripada ekspektasi, yakni hanya turun 0.9% persen, dibandingkan ekspektasi penurunan 9.5 persen.
Hal lain yang dapat menjadi katalis penguatan kurs emerging market termasuk, potensi penguatan Rupiah yaitu kabar terbaru tentang perkembangan infeksi Covid-19 di Amerika Serikat cenderung membangkitkan minat risiko. Jumlah kematian harian dilaporkan menurun drastis. Pemerintah AS bahkan optimis untuk mulai berencana membuka kembali perekonomiannya pada bulan depan. Dilaporkan dari pasar FX global, kurs valas USD/JPY turun 0.48% ke level di 107.198; EUR/USD naik 0,62% ke level 1,0981. ; AUD/USD naik 0.8% ke level 0,6432.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar