Kurs valas USD/IDR pagi ini Rabu 6 November 2019 ,dibuka pada level 13980/14000 dan prediksi kurs valas US Dollar terhadap Rupiah akan diperdagangkan pada kisaran 13950 - 14050, rekomendasi posisi trading US Dollar terhadap Rupiah, Short USD di level 14020, taking profit di level 13980, stop loss di level 14050
Sementara itu Dari pasar FX Global kemarin, kurs valas Dolar AS menguat terhadap safe haven currency JPY dan CHF Selasa di tengah harapan AS dan Cina semakin dekat menandatangani kesepakatan parsial phase pertama untuk menyelesaikan perang dagang yang telah meningkatkan kekhawatiran perlambatan ekonomi global. Selain itu, kurs valas Dolar AS melanjutkan reli setelah data PMI ISM Non Manufaktur AS dilaporkan naik melebihi ekspektasi (54.7 vs 53.5). Indeks Dolar AS (DXY) naik 0.41 persen dan diperdagangkan di kisaran 97.96.
Pada sesi Asia, kurs IDR menguat setelah rilisnya data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik dibandingkan ekspektasi yaitu 5.02% vs 5.01%. Penguatan rupiah juga dipengaruhi oleh tensi perang dagang Amerika Serikat dan China yang menurun dan adanya pernyataan Presiden China ,Xi Jinping, bahwa negosiasi dagang dengan Amerika Serikat mulai menunjukkan tanda-tanda positif yang berimbas pada menghijaunya pasar Asia. Selain itu, Bank sentral Cina memangkas suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah (MLF) pada Selasa (05/11) pagi untuk pertama kalinya sejak awal 2016. Langkah ini diambil di tengah tindakan para pengambil kebijakan yang terus berusaha menopang perekonomian yang melambat akibat melemahnya permintaan dalam dan luar negeri.
kurs valas USD/JPY ditutup di level 109.21 menguat 0.6%
kurs valas USD/CHF Menguat 0.6% berada di level 0.9935.
Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR kemarin dibuka pada level 14,020/14,030, diperdagangkan dalam rentang 13,965 -14,035, dan ditutup pada level 13,965/13,970. JISDOR berada pada level 14,031.
Update dari pasar obligasi, Harga SUN Benchmark pada sesi perdagangan hari ini kembali diperdagangkan menguat dan ditutup 20 hingga 60 bps lebih tinggi dari hari sebelumnya. Rilis data GDP Indonesia Q3 2019 secara YoY di level 5.02% ditanggapi positif oleh para pelaku pasar, dengan keyakinan terhadap stabilitas perekonomian Indonesia yang berada di atas level 5.00%. Hal ini juga turut mempengaruhi penguatan mata uang Rupiah terhadap US Dollar yang berhasil ditutup menguat hingga 47.5 points ke level 13,967.50, serta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup menguat hingga 1.36% ke level 6,264.15. Yield SUN Benchmark tenor 10 tahun (FR0078) terus mengalami penurunan hingga menyentuh level 6.92% terendah semenjak April 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar