Rekomendasi posisi trading USD/IDR hari ini bagaimana?? mari kita cermati data hari kemarin, Kurs Valas USD menguat terhadap IDR pasca rilisnya data neraca perdagangan Indonesia periode September 2019 yang mengalami defisit sebesar USD160 juta, jauh dari ekspektasi yang ditargetkan yaitu surplus USD100 juta. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kondisi ini dipengaruhi oleh sektor migas yang mengalami defisit sebesar USD761 juta, sedangkan surplus dari sektor non migas hanya USD 601 juta. Namun pelemahan Rupiah kemungkinan hanya bersifat sementara, rekomendasi trading untuk hari ini Short USD/IDR di level 14180, taking profit di level 14160, stop loss di level 14195
Dari benua Australia, Kurs valas AUD/USD diperdagangkan melemah setelah rilisnya Notulen pertemuan RBA pada bulan lalu yang menunjukan bahwa anggota dewan sepakat melakukan pelonggaran moneter lebih lanjut jika dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Australia.
Sementara itu Dari pasar Eropa, kurs valas GBP/USD diperdagangkan menguat karna tingginya optimisme pasar terhadap ekspektasi kesepakatan Brexit setelah ada nya pernyataan PM Inggris Boris Johnson dan PM Irlandia Leo Varadkar akan adanya kemungkinan tercapainya kesepakatan dalam waktu dekat. Akan tetapi, banyak pihak memilih untuk bertindak lebih hati-hati, karena data ekonomi domestic Inggris yang dirilis kemarin lebih buruk dibandingkan ekspekatasi pasar. Laporan ketenagakerjaan Inggris bulan Agustus 2019 dirilis -56k vs 23k estimasi. Rata-rata pendapatan hanya tumbuh 3.8 persen; lebih rendah dibandingkan 3.9 persen pada periode sebelumnya maupun estimasi yang dipatok pada 4.0 persen. Bahkan, tingkat pengangguran Inggris meningkat dari 3.8 persen menjadi 3.9 persen.
Laporan dari Wallstreet, Indeks Dolar AS (DXY) naik 0.1 persen ke kisaran 98.53 pada awal sesi Eropa seiring dengan meningkatnya keraguan terhadap prospek kesepakatan dagang AS-China setelah Bloomberg melaporkan bahwa China masih meminta diadakan pertemuan lagi akhir bulan ini untuk memperinci kesepakatan.
Kilas balik hari kemarin, Dari Pasar Domestik, Spot kurs valas USD/IDR kemarin dibuka pada level 14,137/14,140, diperdagangkan dalam rentang 14,137-14,170 , dan ditutup pada level 14,160/14,170. JISDOR berada pada level 14,140 . Perdagangan pasar SBN hari ini diperdagangkan menguat dengan penguatan harga SUN benchmark sebesar 5 – 35 bps setelah keluarnya data inflasi China (yoy) pada bulan September pada level 3% (vs 2.9% cons) di atas bulan sebelumnya yaitu 2.8%. Namun penguatan menjadi tertahan menjelang penutupan perdagangan karena adanya data trade balance dari Indonesia yang keluar pada level defisit USD 161 mio (vs USD 124 mio cons) setelah terjadi penurunan ekspor dan impor sebesar 5.74% dan 2.41%. Setelah penutupan pasar SBN Indonesia, terdapat update terbaru mengenai kelanjutan perundingan AS-China bahwa China siap melakukan pembelian USD 50 milyar barang agrikultur dari AS jika pemerintah AS mencabut tarif impor yang telah dikenakan kepada China sebelumnya. Namun belum ada respon dari Pemerintah AS mengenai permintaan dari China tersebut.
Pada lelang SBSN yang diadakan Kemenkeu hari ini dari incoming Bid sebesar IDR 29.91 Triliun dan pemerintah berhasil menyerap IDR 7.04 Triliun atau diatas target indikatif yield. Incoming bid pada hari ini lebih besar dibandingkan lelang sebelumnya yang masuk sebesar IDR 28.11 Triliun. PBS026 merupakan new issuance dari Kemenkeu dengan jatuh tempo 15 Oktober 2024. Incoming bid terbesar masuk pada spns 6 bulan dengan total IDR 13.36 Triliun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar