Proses keluar nya Inggris dari Uni Eropa memasuki babak baru, bisa disebut Hard Brexit karena kondisi nya semakin pelik, Mr Boris Perdana menteri Inggris telah bersumpah secara sungguh-sungguh untuk membawa Inggris keluar dari Uni Eropa apakah dengan adanya kesepakatan Brexit atau tidak ada kesepakatan sama sekali, tetapi saat ini pemerintahannya berada dalam kekacauan, setelah pihak pemerintah kehilangan suara mayoritas di parlemen.
Sementara itu dari Uni Eropa, Juru bicara komisioner Mina Andreeva mengatakan kepada wartawan di Brussels bahwa pihak Uni Eropa terbuka untuk Mencapai Brexit Deal tetapi juga melakukan persiapan jika ternyata Hard Brexit dengan tanpa kesepakatan sama sekali
"Mungkin ada fluktuasi dan belokan dalam perkembangan politik di London sekarang tetapi posisi sudut pandang Uni Eropa kami stabil. Kami bersedia bekerja secara konstruktif dengan PM Boris Johnson dan untuk melihat setiap proposal yang mungkin bisa disepakati selama mereka kompatibel dengan perjanjian penarikan Inggris yang mulus" dia berkata.
Para anggota komisioner Uni Eropa memperingatkan bahwa kekacauan politik di Westminster Inggris membuat kesepakatan Brexit semakin jauh
"Waktu tinggal sedikit yang tersisa dan situasi politik di Inggris telah meningkatkan risiko bahwa Inggris akan menarik diri pada tanggal penentuan itu tanpa kesepakatan," kata Komisi Eropa sesaat setelah mengeluarkan persiapan terakhirnya untuk Brexit "no deal"
Sementara itu, Sebagai bagian dari perencanaan cadangan, komisi Uni Eropa tersebut akan membuka dana solidaritas Uni Eropa, layaknya sebuah mekanisme yang biasanya digunakan setelah bencana banjir, gempa bumi dan bencana alam lainnya, hal ini untuk mengurangi dampak ekonomi dari hard Brexit yang nampaknya akan berakhir "tidak ada kesepakatan" atau "no deal"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar