Sebuah optimisme dari Bank Indonesia ditengah himpitan tekanan ketidakpastian ekonomi global, Survey Bank Indonesia menunjukkan bahwa Inflasi Indonesia di bulan Agustus berada pada level 3.47%, terjaga di bawah level batas 3,5% sampai akhir 2019. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan bahwa Rupiah terus bergerak secara stabil dan terjaga di tengah kondisi ketidakpastian Issue Trade War.
Dan tentunya Bank Indonesia akan terus berupaya menjaga posisi kurs Rupiah dengan terus mengawasi pasar dan siap untuk mempertahankan nilai tukar serta yield dari Domestic Financial Assets. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo juga mengatakan bahwa net foreign fund inlows secara YtD mencapai 180,7 Triliun Rupiah. 118,9 Triliun nya masuk ke dalam instrument surat berharga dan sisanya ke dalam saham
Sementara itu Dari pasar FX global, Kurs valas Euro kembali bergerak turun setelah meredanya kekhawatiran perang dagang AS dengan Tiongkok, setelah komentar positif dari Kemeterian Perdagangan Tiongkok hari kamis sebelumnya. Sementara Sterling juga mencatat pelemahan dari awal sesi Jumat yang disebabkan masih adanya kekhawatiran pasar atas "no deal brexit" Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengajukan permohonan kepada Ratu Elizabeth, ratu Inggris untuk menangguhkan kerja parlemen Inggris hingga 31 Oktober mendatang, sebagai salah satu langkah mengamankan kerja Johnson dalam mencapai kesepakatan Brexit dengan Zona Euro. Kurs valas Dollar AS mengalami penguatan setelah data rilis personal spending yang lebih baik dari ekspektasi (0.6% vs 0.5%). Adapun pasar masih menanti data rilis dari Tiongkok yaitu Caixin Manufacturing PMI ditengah kondisi ekonomi Tiongkok yang mengalami kontraksi.
Rilis Data untuk hari ini (Survey/Prior):
- AU Company Operating Profits QoQ (2.1%/1.7%)
- CH Caixin Manufacturing PMI (49.8/49.9)
- EU Spanish ManufacturingPMI (48.6/48.2)
- EU Italian ManufacturingPMI (48.6/48.5)
- EU German Final ManufacturingPMI (43.6/43.6)
- EU French Final ManufacturingPMI (51/51)
- UK ManufacturingPMI (48/48)
Sementara itu Dari Pasar Domestik, Jumat kemarin spot Kurs valas USD/IDR dibuka pada level 14,215/14,230, diperdagangkan dalam rentang 14,190/14,240, dan ditutup pada level 14,180/14,190. JISDOR berada pada level 14,237.
Berita pasar obligasi dalam negeri, Pada perdagangan SBN pekan lalu harga SUN Benchmark diperdagangkan menguat semenjak awal hari, dengan kenaikan 25 – 70bps. Aksi risk-on mewarnai perdagangan pada sesi Jumat kemarin, setelah China mengatakan untuk menahan diri dengan tidak melakukan retaliasi atas aksi kenaikan tariff produk dari China yang diimpor oleh Amerika. Menteri Perdagangan China, Gao Feng mengatakan akan mengunjungi Washington pada pertengahan September dalam rangka menyelesaikan issue perang dagang antara kedua negara ekonomi terbesar di dunia tersebut