Kurs valas USD diperdagangkan sedikit melemah terhadap kurs safe haven Japanese Yen, dipengaruhi turunnya yield US Treasury, pesimisme pelaku pasar terhadap kesepakatan tarif dagang Amerika-Cina, dan kemungkinan tarif dagang baru oleh presiden Trump pada Uni Eropa. Volume perdagangan cukup sepi jelang hari libur Independence Day di Amerika kemarin, meskipun investor masih akan memperhatikan US Nonfarm Payrolls yang akan dirilis pada Jumat ini.
Data pada Rabu kemarin menunjukkan US Jobless Claims turun ke level 221k, di bawah ekspektasi pelaku pasar 223k, dan deifisi neraca perdagangan Amerika melebar ke posisi USD 55.5 miliar dibandingakn posisi April USD 51.2 miliar. USD/JPY melemah 0.1% ke level 107.80. Dolar indeks DXY sedikit melemah ke posisi 96.76.
Pelaku pasar masih berekspektasi adanya pemangkasan suku bunga pada rapat The Fed bulan ini, dengan probabilitas lebih dari 70%. EUR/USD diperdagangkan stabil di posisi 1.1283, sedangkan GBP/USD sedikit melemah ke level 1.2580.
Rilis Data untuk hari ini (Survey/Prior):
- AU Retail Sales MoM (0.2%/-0.1%)
- SZ CPI MoM (-0.1%/0.3%)
- SZ CPI YoY (0.5%/0.6%)
Sementara itu, Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR kemarin dibuka pada level 14,155/14,160, diperdagangkan dalam rentang 14,120-14,175, dan ditutup pada level 14,115/14,120. JISDOR berada pada level 14,160. Dari pasar obligasi, Harga SUN benchmark ditutup menguat 10 – 75 bps masih didorong aksi beli pelaku pasar pasca lelang SBN Selasa (02/7) lalu. SUN Benchmark tenor 10 tahun (FR0078) ditutup pada level 7.24. Sebagai tambahan, Trump mengajukan Christopher Waller dan Judy Shelton untuk mengisi member dewan gubernur The Fed. Judy Shelton merupakan economic adviser pada kampanye Trump tahun 2016, dan sempat menyatakan akan menurunkan suku bunga hinggal 0% selama 2 tahun ke depan jika terpilih. Selain itu, Uni eropa mengajukan presiden IMF, Christine Lagarde, untuk mengisi posisi presiden ECB menggantikan Mario Draghi.
Yield dari US Treasury tenor 10 dan 30 tahun menyentuh level terendahnya semenjak 2016 yaitu 1.93% dan 2.47% pada perdagangan hingga sesi eropa kemarin (03/7). Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya kecemasan para pelaku pasar terhadap pertumbuhan ekonomi dunia yang dipercaya semakin melambat. Diketahui bahwa rilisnya data manufacturing dari beberapa negara seperti Jerman, Inggris, China telah melemah dibandingkan bulan sebelumnya dan dibawah ekspetasi menjadi salah satu penyebab investor mengalihkan asetnya ke Safe Haven. Adanya ancaman tarif kepada Uni Eropa dari AS juga memperkeruh tensi perang dagang antar negara serta komentar dari Gubernur Bank Sentral Inggris yang menyatakan bahwa meningkatnya resiko proteksionisme akan memperlambat pertumbuhan ekonomi global.
Dari Pasar saham, IHSG ditutup melemah 22,28 poin atau 0,35 persen ke posisi 6.362,62. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 2,98 poin atau 0,29 persen menjadi 1.020,22. Sementara itu, bursa regional antara lain indeks Nikkei melemah 116,11 poin (0,53 persen) ke 21.638,16, indeks Hang Seng melemah 20,42 poin (0,07 persen) ke 28.855,14, dan indeks Straits Times melemah 3 poin (0,09 persen) ke posisi 3.367,8.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar