Keputusan The Fed mengenai arah kebijakan suku bunga acuan sangat ditunggu para pelaku pasar, apakah akan melakukan pemotongan suku bunga atau malah mempertahankan rate saat ini tetap di angka 2.5%, Pasca rilisnya data Non-Farm Payroll AS pada hari jumat (5/7) kemarin sebesar 224 ribu (vs 160 ribu survey) pekerjaan tercipta yang merupakan level tertinggi dalam lima bulan terakhir. Hal tersebut telah menjadi perdebatan yang awalnya diperkirakan pada bulan ini The Fed memotong antara 25 – 50bps menjadi tidak memotong rate atau hanya memotong 25bps. Pada bulan lalu, chairman the Fed menyatakan akan mempertimbangkan penurunan suku bunga karena pelemahan dari lapangan pekerjaan, inflasi, dan efek dari trade war serta. Pada konsensus bulan ini, probabilitas The Fed akan memotong suku bunga sebesar 25 bps sudah mencapai 99.50%. US Treasury 10 tahun sempat diperdagangkan pada level 2.07%.
Dari pasar Eropa, USD diperdagangkan melemah tipis pada sesi perdagangan Eropa dan Amerika kemarin, meskipun secara net masih mencatatkan penguatan dibandingkan hari sebelumnya. Penguatan USD sebelumnya didorong oleh rilisnya data ketenagakerjaan yang cukup baik, memberikan sentimen positif kepada USD. Penguatan USD yang terbesar adalah terhadap Lira Turki (TRY), dimana USD/TRY naik hingga 2.5% pasca Presiden Recep Tayyip Erdogan mencabut Gubernur Bank Sentral, Murat Centikaya, pada akhir pekan kemarin. Keputusan ini membangkitkan kembali kekhawatiran akan Lira, mengingat sebelumnya pernah ada tekanan kepada bank sentral untuk memangkas suku bunga meskipun laju inflasi secara tahunan masih di atas 15% pada bulan Juni.
Rilis Data untuk hari ini (Survey/Prior):
- AU NAB Business Conditions (-/1)
- AU NAB Business Confidence (-/7)
- SZ Unemployment Rate (2.2%/2.3%)
- SZ Unemployment Rate SA (2.4%/2.4%)
- US NFIB Small Business Optimism (103.1/105.0)
Sementara itu, Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR dibuka pada level 14,110/14,120, diperdagangkan dalam rentang 14,095/14,150, dan ditutup pada level 14,105/14,115. JISDOR berada pada level 14,147. Harga SUN Benchmark pada diperdagangkan melemah 10 – 50 bps dengan yield SUN Benchmark tenor 10 tahun (FR0078) ditutup pada level 7.24%. Pelemahan pasar SBN ini sejalan juga dengan pelemahan pada IHSG yang ditutup melemah 0.34% ke level 6351.83 dan bursa saham Asia lainnya seperti Hang Seng yang melemah 1.54% dan Nikkei 0.98%. Pelemahan pada hari ini disebabkan adanya faktor sentimen dari global terkait dengan penguatan data ekonomi AS yang jauh diatas ekspetasi. Hari ini (9/7), Kementrian Keuangan akan mengadakan lelang SBSN yang terdiri dari SPNS 6 bulan, PBS014, PBS019, PBS021, PBS022, dan PBS015 dengan target indikatif sebesar IDR 8 Triliun dan tanggal setelmen pada 11 Juli 2019. Pada lelang SBSN terakhir (25/6), Incoming Bid yang masuk sebesar IDR 40.19 Triliun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar