Pages - Menu

Contact Us

Kamis, 25 Juli 2019

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diperkirakan Melambat di Kisaran 5.0 - 5.2%

Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara, menyatakan bahwa Indonesia sudah menunjukan perlambatan dalam pertumbuhan ekonominya dengan neraca perdagangan sebagai indikator utamanya. Secara kumulatif sejak Januari – Juni 2019 realisasi kumulatif ekspor hanya mencapai USD 80.32 Miliar atau turun 8.57% dan impor hanya USD 82.26 miliar atau turun 7.63% dibanding tahun 2018. BI juga melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia dikisaran 5.0 – 5.2% di tahun ini. Namun, Pemerintah optimis masih adanya capital inflow ke pasar SBN Indonesia karena yield surat berharga Indonesia yang masih menarik dibandingkan negara berkembang lainnya. Sebagai perbandingan, yield SUN Benchmark tenor 10 Indonesia (FR0078) masih berada di level 7.22% dan untuk India berada di kisaran level 6.43%.

Kurs valas USD diperdagangkan melemah terhadap major currencies lainnya pada sesi perdagangan Rabu kemarin, didorong oleh pernyataan Treasury Secretary, Steven Mnuchin, bahwa terdapat cukup banyak masalah menyangkut diskusi dagang dengan China. Melalui CNBC ia juga menyampaikan bahwa ia dan perwakilan dagang US, Robert Lightizer, akan berangkat ke Shanghai pekan depan untuk menghadiri pertemuan selama dua hari yang akan dimulai hari Selasa mendatang. DXY turun 97.34. Sementara itu, GBPUSD diperdagangkan menguat didorong oleh aksi ambil untung setelah mengalami pelemahan selama tiga hari berturut-turut pasca Boris Johnson menjadi Perdana Menteri UK. GBPUSD naik 0.5% ke level 1.2495.

Rilis Data untuk hari ini (Survey/Prior):
- GE IFO Business Climate (97.2/97.4)
- GE IFO Expectations (94.0/94.2)
- GE IF Current Assessment (100.4/100.8)
- EC ECB Main Refinancing Rate (0.00%/0.00%)
- EC ECB Marginal Lending Facility (0.25%/0.25%)
- EC ECB Deposit Facility Rate (-0.40%/-0.40%)
- US Durable Goods Orders (0.7%/-1.3%)
- US Wholesale Inventories MoM (0.5%/0.4%)
- US Initial Jobless Claims (218k/216k)

Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR dibuka pada level 13,985/13,990, diperdagangkan dalam rentang 13,987/14,025, dan ditutup pada level 13,987/14,025. JISDOR berada pada level 14,011. Harga SUN Benchmark diperdagangkan menguat 5 – 30bps dengan yield SUN benchmark 10 tahun (FR0078) di tutup pada level 7.22%. Investor memperhatikan beberapa isu global terkait dengan pertumbuhan ekonomi dunia. IMF memotong global growth outlook sebesar 0.1% menjadi 3.2%, hal tersebut disebabkan oleh faktor ketidak pastian mengenai perang dagang, brexit, dan isu lainnya. Ditambahkan bahwa turunnya pertumbuhan ekonomi AS dan China akan berdampak kepada pertumbuhan ekonomi negara – negara berkembang di dunia laiinnya. Menjelang penutupan perdagangan, keluarnya data PMI manufacturing di Jerman, Perancis, dan kawasan Eropa telah keluar pada level yang lebih rendah dibanding sebelumnya dan dibawah ekspetasi market. Terkait update pada perang dagang, perwakilan AS yang menangani perang dagang akan mengunjungi China pada hari Senin (29/7)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar