Berita terbaru dari Bank sentral Amerika menjadi topik utama hari ini, kurs valas USD diperdagangkan melemah terhadap major currencies lainnya pasca keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunganya di level 2.25%-2.50%, serta memberikan sinyal akan adanya pemangkasan suku bunga serta diturunkannya penilaian terhadap aktivitas ekonomi di US pada pertemuan FOMC tersebut.
The Fed menyatakan bahwa ketidakpastian terkait proyeksi perekonomian US kian meningkat dan telah mempersiapkan untuk memanfaatkan tools yang ada untuk mempertahankan ekspansi. DXY turun 0.50% ke level 97.08 dengan penurunan terbesar adalah terhadap GBP, dimana GBPUSD naik hingga 1.02% ke level 1.2675.
Rilis Data untuk hari ini (Survey/Prior):
- JN All Industry Activity Index MoM (0.7%/-0.4%)
- JN Machine Tool Orders YoY (-/-27.3%)
- UK Retail Sales Ex Auto Fuel MoM (-0.4%/-0.2%)
- UK Retail Sales Ex Auto Fuel YoY (2.5%/4.9%)
- UK Retail Sales Inc Auto Fuel MoM (-0.5%/0.0%)
- UK Retail Sales Inc Auto Fuel YoY (2.7%/5.2%)
- UK Bank of England Rate (0.75%/0.75%)
- US Current Account Balance (-$124.3b/-$134.4b)
- US Initial Jobless Claims (220k/222k)
- US Leading Index (0.1%/0.2%)
- JN BoJ Policy Balance Rate (-0.10%/-0.10%)
- ID BI 7D RR Rate (6.00%/6.00%)
Sementara itu, Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR dibuka pada level 14,250/14,260, diperdagangkan dalam rentang 14,260-14,280, dan ditutup pada level 14,265/14,274. JISDOR berada pada level 14,271.
Dari Pasar obligasi, Harga SUN benchmark diperdagangkan menguat 20 – 95 Bps. Yield FR0077 ditutup pada level 6.99% dan FR0078 ditutup pada level 7.54%. Sesi perdagangan berlangsung cukup ramai menjelang rilis hasil keputusan FOMC dini hari tadi dan RDG BI hari ini. Para pelaku pasar memprediksikan bahwa The Fed belum akan menurunkan suku bunga nya pada bulan ini namun akan memperhatikan data ekonomi lebih dalam dibandingkan isu global, seperti perang dagang antara AS dan China dan tekanan dari Donald Trump yang akan mengganti Jerome Powell sebagai Chairman The Fed.
Dari dalam negeri, ekspektasi pelaku pasar berharap BI akan menurunkan suku bunga, namun BI menyatakan bahwa suku bunga berpotensi untuk dipertahankan pada bulan ini karena BI melihat data inflasi Indonesia masih pada rentang yang diinginkan, namun tetap memperhatikan isu global mengenai perang dagang dan data neraca pembayaran Indonesia.
Selama satu bulan terakhir hingga Jumat kemarin (14/6), kepemilikan asing atas SBN mengalami peningkatan sebesar IDR 5.59 Triliun menjadi IDR 955.15 Triliun atau ekivalen 38.24% dari total kepemilikan SBN dan kepemilikan domestik atas SBN mengalami penurunan sebesar IDR 13.99 Triliun menjadi IDR 1,542.89 Triliun atau ekivalen 61.76%. Sehinggal total hutang pemerintah pada SBN telah mencapai IDR 2,498.04 Triliun
IHSG ditutup menguat 81,93 poin atau 1,31 persen ke posisi 6.339,26. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 16,78 poin atau 1,69 persen menjadi 1.011,48. Sementara itu, bursa regional antara lain indeks Nikkei menguat 361,16 poin (1,72 persen) ke 21.333,87, indeks Hang Seng menguat 703,37 poin (2,56 persen) ke 27.497,77 dan indeks Straits Times menguat 49,44 poin (1,53 persen) ke posisi 3.288,17.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar