Selasa, 26 Maret 2019
Mengapa Pesimisme The Fed Merupakan Cerminan Rapuhnya Ekonomi Amerika Serikat?
Ada pernyataan Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed yang tidak banyak diketahui orang namun sesungguhnya sangat penting diketahui, Inilah yang sebenarnya dikatakan oleh Bank Sentral AS tentang pasar ekuitas saham yang pada awalnya merespon biasa-biasa saja (ini dari paragraf pembuka pernyataan pers FOMC):
"... aktivitas ekonomi telah melambat ... data pekerjaan hanya sedikit mengalami perubahan ... indikator baru-baru ini menunjukkan pertumbuhan belanja rumah tangga yang lebih lambat dan investasi bisnis yang juga melambat."
baca juga: The Fed: Tidak ada rencana kenaikan suku bunga di 2019
Pernyataan itu mengisyaratkan banyak hal yang seharusnya menjadi perhatian bagi pasar bahwa The Fed telah mengakui perlambatan AS yang cukup signifikan, karena hal itu mereka mengurangi proyeksi atau prospek pertumbuhan PDB mereka menjadi 2,1% dari 2,3% untuk tahun berjalan 2019 dan menjadi 1,9% dari 2,0% untuk proyeksi tahun 2020. The Fed juga mengurangi perkiraan inflasi sesuai dengan proyeksi mereka terhadap pertumbuhan PDB
Ketika ditanya pada konferensi pers, Gubernur Jerome Powell mengatakan dia tidak melihat tanda-tanda resesi. Tapi, tolong tanyakan pada diri anda sendiri apa jadinya reaksi pasar jika dia mengatakan ada tanda-tanda resesi? Itu sangat tidak layak untuk didengar publik dan investor tentunya, dari perspektif pergerakan pasar dan ekonomi pada setiap konferensi pers Gubernur The Fed selalu meramalkan stabilitas ekonomi cukup baik. Nah apa jadinya jika mereka memberi pernyataan sebaliknya... ????
baca juga: The Fed rilis pernyataan bernada dovish lagi untuk kesekian kali
Sementara itu Bank Sentral AS atau The Fed juga mengumumkan bahwa mereka akan mengurangi atau memperlambat neraca dari $ 30 miliar / bulan hingga April, menjadi $ 15 miliar / bulan hingga bulan September, kemudian menjadi $ 0. Tolong hal ini sungguh diberi perhatian, bahwa ini terus mengalami pengetatan, meskipun pada tingkat yang lebih rendah mulai Mei hingga September ketika pengetatan direncanakan berhenti. Jika ditilik dari sejarah sebelumnya The Fed di era pasca-Perang Dunia II sampai saat ini, bisa diketahui bahwa saat ini merupakan siklus pengurangan neraca dengan besaran yang cukup signifikan. Seperti dilansir dari Forbes
Namun Kekhawatiran atau pesimisme The Fed sudah pasti Pasar obligasi lebih dulu tahu, di pasar obligasi menyimpulkan bahwa penyebab nyata pesimisme The Fed bukanlah kurangnya inflasi, karena itu hanya sebuah gejala atau sinyal saja. Pasar obligasi memusatkan perhatian pada kekhawatiran The Fed untuk tingkat pertumbuhan ekonomi dan implikasinya. Akibatnya, imbal hasil Treasury Note tenor 10-Tahun turun dari 2,60% menjadi 2,40%, sekarang berbalik terhadap batas atas Fed Fund Rate di 2,50%, dan juga berkebalikan terhadap T-bill 3 bulan. Pembalikan seperti itu sering diindikasikan merupakan awal dari resesi yang akan segera datang
baca juga: IMF meramalkan resesi di Amerika Serikat tidak dalam waktu dekat
Bagaimana respon pasar tentang pergerakan suku bunga acuan The Fed, polling juga sekarang menunjukkan peluang diangka 0% untuk kenaikan suku bunga pada 2019. Bahkan Sebulan lalu, peluang untuk penurunan suku bunga adalah 18%, dan sekarang sudah mencapai 23% sebelum pertemuan Fed dihelat
baca juga: Kekhawatiran imbal hasil obligasi US Treasury Notes tenor panjang
Jadi, respon pasar obligasi jelas selaras dengan proyeksi bahwa pertumbuhan akan tetap lemah dan bahwa resesi kemungkinan datang dalam waktu dekat