Rabu, 20 Maret 2019
Kurs Euro dan Kurs Poundsterling Menguat terhadap USD Menjelang FOMC Bank Sentral
Kurs USD diperdagangkan melemah terhadap major currencies lainnya di tengah penguatan mata uang Poundsterling. PM Inggris, Theresa May, diberitakan akan meminta Presiden European Council, Donald Tusk, untuk menunda Inggris keluar dari Uni Eropa, dimana Theresa May harus meminta persetujuan dari 27 anggota Uni Eropa. Selain itu, kekhawatiran akan perlambatan ekonomi Amerika dan ekspektasi bahwa The Fed akan tetap dovish dalam FOMC Rabu ini menambah tekanan terhadap USD. Dolar indeks melemah ke level 96.37. EUR/USD menguat ke level 1.1352, dan GBP/USD menguat ke level 1.3268. AUD/USD melemah ke level 0.7090, sedangkan USD/JPY menguat ke 111.41.
Rilis Data untuk hari ini (Survey/Prior):
- UK CPI MoM (0.4%/-0.8%)
- UK CPI YoY (1.8%/1.8%)
- UK CPI Core YoY (1.9%/1.9%)
- UK Retail Price Index (285.1/283.0)
- UK PPI Output NSA MoM (0.1%/0.0%)
- UK PPI Output NSA YoY (2.2%/2.1%)
- US MBA Mortgage Applications (-/2.3%)
- US FOMC Rate Decision (2.5%2.5%)
Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR dibuka pada level 14,210/14,220, diperdagangkan dalam rentang 14,220-14,240, dan ditutup pada level 14,225/14,235. JISDOR berada pada level 14,228. Jelang pengumuman FOMC meeting, harga SUN benchmark diperdagangkan menguat 10 – 45 bps. Yield benchmark 10 Yr (FR0078) turun 5 bps dan diperdagangkan pada level 7.67 – 7.72 % kemarin. Sementara itu, yield global bonds juga masih melanjutkan penurunan dengan ROI29 turun ke level 4.05%, terendah sejak April 2018. Investor memperkirakan bahwa The Fed tidak akan merubah kebijakan suku bunganya dalam waktu dekat namun tetap memperhatikan pertemuan triwulanan tahun ini (bulan Maret, Juni, September, dan Desember) dimana The Fed akan memberikan informasi jangka panjang mengenai kebijakannya, termasuk proyeksi pertumbuhan ekonomi.
Dari pasar obligasi, Pada lelang SBSN yang diadakan Kementrian Keuangan kemarin, indoming bid mencapai IDR 29.69 Triliun, yang sebagian besar terdiri PBS014 (15 Mei 2021) mencapai IDR 13.91 Triliun. Pemerintah berhasil menyerap sebesar IDR 8.98 Triliun atau lebih tinggi dari target indikatif awal sebesar IDR 8.00 Triliun.
IHSG ditutup melemah sebesar 29,17 poin atau 0,45 persen menjadi 6.480,28. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 5,64 poin atau 0,55 persen menjadi 1.019,34. Sementara itu, bursa regional Asia antara lain indeks Nikkei melemah17,65 poin (0,08 persen) ke 21.566,85, indeks Hang Seng menguat 57,27 poin (0,19 persen) ke 29.466,28, dan indeks Straits Times menguat 7,96 poin (0,25 persen) ke posisi 3.220,92.