Sabtu, 16 Maret 2019
Ketika Era Suku Bunga Rendah Tak Ampuh Lagi Untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Era kebijakan suku bunga rendah memasuki fase baru, secara sederhana kebijakan moneter suku bunga rendah seharusnya berfungsi seperti ini, memangkas suku bunga menjadi lebih rendah dengan harapan dapat mendorong bisnis-bisnis berekspansi dan sektor belanja rumah tangga akan menambah volume pinjaman, untuk berinvestasi di bisnis, dan menambah putaran uang dengan membelanjakan lebih banyak uang lagi. Tapi yang terjadi sekarang ini pola sederhana tersebut tidak benar-benar sesuai dengan kondisi di lapangan
Bagaimanapun juga era suku bunga rendah sekarang memasuki dekade kedua di sebagian besar negara maju (dan dekade ketiga di Jepang), ada banyak aliran pinjaman. Tetapi pemerintahlah yang dominan melakukannya
Tampilan angka-angka membantu menjelaskan kondisi yang dirasakan bahwa bank sentral beberapa negara maju yang telah menerapkan suku bunga rendah dalam rangka tindakan darurat untuk menarik kembali ekonomi mereka keluar dari keterpurukan yang cukup dalam pada 2008, mungkin sekarang tidak dapat lagi mengulangi metode tersebut
Di Jepang, ada lebih banyak perusahaan dengan tim keuangan yang bertanggung jawab atas anggaran mereka dengan mengelola suku bunga rendah dari pemerintah semaksimal mungkin
Seperti dilansir dari Bloomberg, Ketika pemerintah dan bank sentral bekerja bersama-sama, "efek sinergi dari kedua belah pihak dapat menghasilkan stimulus ekonomi yang lebih kuat," ujar mantan wakil gubernur BoJ Kikuo Iwata, beliau berpendapat bahwa kebijakan moneter telah melakukan apa yang dapat dilakukannya sebaik mungkin, dan bahwa Jepang - yang telah memiliki beban utang terbesar di dunia - bahkan membutuhkan lebih banyak stimulus fiskal untuk mengentaskan negara tersebut dari deflasi yang tak kunjung usai.
Sementara itu Bank Sentral Eropa baru saja membuat kebijakan dengan sangat terpaksa akan menunda segala upaya untuk mengubah kebijakan moneter kembali ke normal. Dalam artian era suku bunga rendah di zona Eropa masih akan terus belangsung, Prospek pertumbuhan zona Eropa "agak lambat," dan akan memaksimalkan kebijakan stimulus fiskal dengan sebaik-baiknya untuk memacu pertumbuhan ekonomi zona Eropa