Kurs valas posisi Spot USD/IDR dibuka pada level 14,135/14,140, diperdagangkan dalam rentang 14,140-14,175, dan ditutup pada level 14,160/14,170. JISDOR berada pada level 14,157. Harga SUN benchmark ditutup melemah 30 – 95 bps dengan benchmark 10Yr ditransaksikan pada level yield 7.79 - 7.52%. Sementara itu, yield Japan Global Bond tenor 10Yr jatuh ke level terendah sejak 2016 setelah rilis data CPI YOY Jepang dibawah ekspektasi (0.20% vs 0.30% survei). Penurunan tingkat inflasi di Jepang diakibatkan penurunan harga bahan bakar sebesar 1.30%. Jika data-data tidak menunjukkan adanya perbaikan, BOJ diperkirakan akan kembali menurunkan perkiraan inflasi pada bulan depan, jauh dibawah target bank sentral sebesar 2.00%.
Dari Pasar FX Global, kurs valas USD diperdagangkan sedikit menguat terhadap major currencies lainnya pada akhir sesi perdagangan pekan lalu. Hal ini didorong oleh melemahnya kurs valas EUR pasca kekhawatiran atas perlambatan ekonomi Eropa yang dipicu oleh data manufaktur Jerman. Data GE Manufacturing PMI dirilis turun ke level 44.7 dari periode sebelumnya sebesar 47.6 (Ekspektasi 48.0). Selain itu, beberapa data ekonomi Uni Eropa juga dirilis mengecewakan, di antaranya EC Manufacturing PMI (47.6 vs ekspektasi 49.5) dan EC Composite PMI (51.3/52.0). kurs valas EURUSD turun 0.89% ke level 1.1289. Sementara itu, beberapa data rilis dari US yang dirilis mixed membuat penguatan kurs valas USD sedikit tertahan. Data US Existing Home Sales dirilis sebesar 5.51m, lebih tinggi daripada ekspektasi sebesar 5.10m. Data US Wholesale Inventories Mom dirilis naik 1.2%, lebih tinggi daripada ekspektasi sebesar 0.1%. Data PMI US dirilis lebih rendah, di antaranya Manufaktur 52.5 (ekspektasi 53.5) dan Services 54.8 (ekspektasi 55.5). DXY naik 0.17% ke level 96.15
Rilis Data untuk hari ini (Survey/Prior):
- GE IFO Business Climate (98.5/98.5)
- GE IFO Expectations (94.0/93.8)
- GE IFO Current Assessment (102.9/103.4)
- US Chicago Fed Nat Activity Index (-0.38/-0.43)
- US Dallas Fed Manf. Activity (9.0/13.1)
Uni Eropa setuju untuk menunda mundurnya Inggris dari Uni Eropa. Kesepakatan ini tercapai dalam pertemuan di Brussels, Belgia pada Kamis lalu. Uni Eropa menolak proposal Brexit yang diajukan oleh Theresa May dan memilih untuk menetapkan persyaratan yang disusun oleh Uni Eropa. Dalam persyaratan tersebut, jika Dewan Rakyat Inggris meloloskan proposal Brexit, maka negara itu akan meninggalkan Uni Eropa pada 22 Mei 2019. Namun jika gagal meloloskan proposal Brexit, maka Inggris akan diberi penundaan Brexit tanpa syarat hingga 12 April untuk dapat mengajukan proposal baru.