Rabu, 27 Maret 2019
Data US Housing Starts dan US Conference Board Consumer Confidence Memburuk
Ditengah kondisi data ekonomi terbaru Amerika Serikat yang kembali menunjukkan tren memburuk, indeks USD atau biasa disebut indeks DXY malah terjadi kenaikan', Terjadi Anomali di pasar forex USD, Kurs valas USD diperdagangkan menguat pada akhir sesi Amerika di tengah pelemahan Kurs valas Euro dan Kurs valas Japanese Yen. Dolar indeks DXY menguat 0.18% ke level 96.76. Penguatan Kurs valas USD terjadi di tengah rilis data Amerika yang kurang baik, dimana US Housing Starts dirilis 1162k lebih buruk dibandingkan perkiraan 1210k, dan Data US Conference Board Consumer Confidence dirilis 124.1 lebih buruk dibandingkan sebelumnya 131.4.
baca juga: Pesimisme The Fed Berlanjut, Ekonomi Amerika Serikat Kembali Memburuk
Kurs valas USD mengalami penguatan setelah yield US Treasury 10-year mengalami rebound terkait menguatnya saham Wall Street. Inversi pada kurva yield US Treasury 10-year, dimana secara historikal akan mengawali setiap resesi di Amerika dalam 50 tahun terakhir, meredakan sentimen risiko pasar dan membuat pelaku pasar melakukan aksi jual pada pasar saham pekan lalu dan menekan Kurs valas USD.
Sementara itu Kurs valas EUR/USD melemah 1.1278, dan Kurs valas GBP/USD menguat ke level 1.3218. Kurs valas AUD/USD menguat ke level 0.7144, dan Kurs valas USD/JPY menguat ke level 110.53.
baca juga: Mengapa The Fed Tidak Akan Menaikkan Suku Bunga Tahun Ini??
Rilis Data untuk hari ini (Survey/Prior):
- US MBA Mortgage Applications (-/1.6%)
- US Trade Balance (-$57.0b/-$59.8b)
- US Current Account Balance (-$130.0b/-$124.8b)
Dari Pasar Domestik, Spot Kurs valas USD/IDR dibuka pada level 14,185/14,190, diperdagangkan dalam rentang 14,160-14,190, dan ditutup pada level 14,165/14,175. JISDOR berada pada level 14,171.
Sedangkan dari pasar obligasi, Harga SUN benchmark ditutup mixed kemarin, dengan SUN tenor pendek menguat 5 – 25 bps sedangkan SUN tenor panjang melemah 45 – 50 bps. Yield benchmark 10Yr (FR0078) sempat diperdagangkan hingga level 7.54% sebelum pengumuman hasil lelang dimana Pemerintah menyerap total IDR 24.95 Triliun dari total incoming bid sebesar IDR 59.50 Triliun. Yield UST naik 3 bps ke level 2.45% serta pasar saham kembali menguat setelah kekhawatiran investor mulai mereda. Pemerintah telah menetapkan hasil penjualan dan penjatahan Sukuk Negara Ritel seri SR-011 sebesasr IDR 21.12 Triliun. Jumlah ini diatas dari target Pemerintah sebesar IDR 10 Triliun. SR-011 memiliki jangka waktu 3 tahun dengan kupon 8.05% per tahun.
Sementara itu dari pasar saham dalam negeri, IHSG ditutup menguat sebesar 58,75 poin atau 0,92 persen menjadi 6.470. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45, bergerak naik 13,54 poin atau 1,35 persen menjadi 1.017,58. Sementara itu, bursa regional Asia antara lain Indeks Nikkei menguat 451,28 poin (2,15 persen) ke 21.428,39, Indeks Hang Seng menguat 43,56 poin (0,15 persen) ke 28.566,91, dan Indeks Straits Times menguat 17,36 poin (0,55 persen) ke posisi 3.200,28.