Rabu, 02 Januari 2019
Prediksi Kurs US Dollar Rupiah di Kisaran 14425/14525, Tensi Trade War AS-China Mereda
Mengawali tahun 2019 ini, kurs Rupiah sedikit menguat, pembukaan kurs US Dollar Rupiah di posisi 14450/14480, prediksi kurs US dollar terhadap Rupiah akan bergerak di kisaran 14425/14525. Sedangkan dari Pasar FX Global, USD melanjutkan tren pelemahan terhadap major currencies lainnya pada perdagangan Senin lalu, terkait optimisme pelaku pasar terhadap perang dagang US-Cina. Dolar indeks DXY turun 0.22% ke level 96.14. Presiden Trump menyatakan bahwa beliau telah mengadakan pembicaraan yang berjalan cukup baik dengan Presiden Cina, Xi Jinping, pada Sabtu lalu.
baca juga: Prediksi kurs USD, JPY dan EUR di 2019
Kurs JPY banyak diincar sebagai mata uang safe haven pada situasi tekanan geopolitik dan finansial di negara lain, menjadi mata uang paling dicari dan membuat kurs USD/JPY diperdagangkan pada level terendah dalam enam bulan 109.56. Meskipun the Fed masih memproyeksikan kenaikan suku bunga minimal dua kali pada 2019, investor lebih berfokus pada perlambatan ekonomi global dan dampak inflasi yang timbul dari penurunan harga minyak dunia. Euro diperdagangkan menguat 0.08% terhadap USD ke level 1.1462. Meskipun Euro diperdagangkan menguat pada minggu-minggu terakhir 2018, pertumbuhan ekonomi dan inflasi di Eropa masih di bawah ekspektasi ECB.
Sementara itu, dari Pasar Domestik, kurs Spot USD/IDR Senin (31/12) dibuka pada level 14,490/14,500, diperdagangkan dalam rentang 14,380-14,500, dan ditutup pada level 14,375/14,385. JISDOR berada pada level 14,481. Jelang penutupan tahun 2018, optimisme di pasar global meningkat pasca adanya berita bahwa Presiden AS, Donald Trump telah melakukan negosiasi dengan Presiden China, Xi Jinping mengenai hubungan perdagangan kedua negara.
Dari kabar pasar Eropa, Parlemen Italia akhirnya menyetujui revisi rancangan anggaran 2019, dengan PDB menurun dari 2.40% menjadi 2.04%. Sentimen positif ini mendorong penurunan yield UST 10Yr ke level 2.73%, terendah sejak Februari 2018 serta penguatan sebagian besar pasar saham di Amerika dan Asia. Adapun pasar obligasi domestik Senin (31/12) cenderung diperdagangkan flat dengan FR0078 (11Yr) diperdagangkan pada level 7.95%. Untuk menjaga daya tarik pasar keuangan Indonesia dan mengendalikan defisit transaksi berjalan dalam batas normal, BI telah melakukan kenaikan suku bunga BI 7 Days Reverse Rate dari 4.25 % menjadi 6.00% sepanjang tahun 2018