Kembalinya penguatan indeks saham Dow Jones membuat pelemahan kurs US Dollar beberapa hari ini mereda, dilaporkan dari Pasar FX Global, USD diperdagangkan menguat terhadap major currencies lainnya pada akhir sesi Amerika Rabu (26 Des), dipengaruhi meredanya tensi dagang US-Cina, dan rilis data ekonomi Amerika yang cukup baik, mendorong penguatan saham wall street dan yield US Treasury. Penguatan indeks saham Dow Jones lebih dari 1000 poin untuk pertama kalinya kemarin meredakan tekanan terhadap kurs USD terkait perlambatan pertumbuhan ekonomi dan penutupan pemerintahan Amerika.
baca juga: BI optimis defisit neraca dagang terjaga di 3% terhadap PDB tahun ini
Tim perdagangan Amerika diberitakan akan berangkat menuju Beijing pada 7 Januari untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat Cina. Data penjualan pada libur Amerika akhir pekan lalu meningkat 5.1% pada posisi lebih dari USD 850 miliar, level tertingggi dalam 6 tahun terakhir. Dolar indeks DXY menguat 0.5% ke level 96.91. Euro diperdagangkan pada level 1.1362 per USD setelah melemah 0.1%. GBP/USD melemah 0.4% ke level 1.2650. Penguatan harga minyak dunia meredakan tekanan terhadap mata uang komoditas dan membuat CAD menguat 0.15% ke level 1.3572 per USD. USD/JPY berada pada level 111.10.
Rilis Data untuk hari ini (Survey/Prior):
- JP Housing Starts YoY (-0.1%/0.3%)
- US Initial Jobless Claims (216k/214k)
- US Continuing Claims (1675k/1688k)
- US FHFA House Price Index MoM (0.3%/0.2%)
- US Bloomberg Consumer Comfort (-/58.8)
- US Conference Board Consumer Confidence (133.7/135.7)
Sedangkan dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR kemarin dibuka pada level 14,575/14,605, diperdagangkan dalam rentang 14,575-14,610, dan ditutup pada level 14,570/14,580. JISDOR berada pada level 14,602. Sehari setelah libur natal, harga SUN benchmark ditutup melemah 10 – 50 bps, dimana SUN 10Yrs (FR0064) ditutup pada level 8.04%. Libur nya pasar Hongkong dan London membuat aktivitas perdagangan SUN di pasar domestik tidak teralu aktif. Berdasarkan data dari Bursa Efek, volume transaksi outright di pasar sekunder hanya tercatat sebesar IDR 6.82 Triliun.
baca juga: Bank sentral Eropa akan hentikan program pembelian surat hutang
Dari pasar global, yield US Treasury 10Yrs diperdagangkan pada level 2.72% atau turun 7 bps dari penutupan hari Jumat. Sentiment risk off di pasar global terjadi setelah adanya isu pemecatan FED Chairman, Jerome Powell oleh president Donald Trump serta adanya penutupan kantor pemerintah AS sejak hari Sabtu kemarin. Kementrian keuangan mengumumkan rencana lelang pertamanya di tahun 2018, yang akan diselenggarakan pada tanggal 03 Januari 2019