Kenaikan Fed Fund Rate yang cukup agresif tahun ini nampaknya bisa berdampak ke pasar obligasi dan saham di awal tahun depan, Bank Indonesia segera cepat tanggap merespon hal tersebut, bisa jadi mengikuti menaikkan suku bunga acuan juga. Menjelang pengumunan Rapat Dewan Gubernur BI hari ini, dimana dua dari 26 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan bahwa BI akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 6.25% sementara sisanya memperkirakan BI 7 Days Reverse Repo Rate akan tetap pada level 6.00%. Jika dilihat dari sebelum nya, BI cukup agresif merespon setiap kebijakan kenaikan suku bunga The Fed
baca juga: Bank Sentral Eropa akan hentikan program bond buying
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2018 ini mencapai 5.20%. Pertumbuhan ekonomi ini masih diprediksi lebih baik dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar 5.07% dan tahun 2016 sebesar 5.03%. Tantangan global seperti normalisasi neraca The Fed serta kebijakan ekonomi proteksi ala Trump sejak awal tahun dan harga komoditas menjadi isu global yang dihadapi tahun ini.
Dari pasar domestik Indonesia masih menghadapi defisit fiskal, defisit neraca perdagangan, dan deisit transaksi berjalan. Untuk tahun 2019 mendatang, pemilu diharapkan dapat membawa dampak positif untuk peningkatan kredit serta mendorong capital inflow.