The Federal Reserve akhirnya menaikkan suku bunga 25 basis poin ke range 2.25%-2.5%. namun kurs USD memelah terhadap major currency lainnya, pelemahan Dolar terutama dipengaruhi kekhawatiran pelaku pasar mengenai perlambatan ekonomi, dan membuat The Fed mengurangi perkiraan kenaikan suku bunga pada tahun depan menjadi dua kali pada 2019 dan satu kali pada 2020.
Dari pasar Eropa, EUR/USD diperdagangkan menguat dipengaruhi adanya kesepakatan antara Italia dan komisi Eropa mengenai belanja anggaran negara tersebut pada tahun 2019. Komisi Eropa juga mengkonfirmasi bahwa Italia akan mengurangi target defisit pada 2019 menjadi 2.04% dari sebelumnya 2.4%. EUR/USD berada pada level 1.1371. GBP diperdagangkan melemah ke level 1.2622 terhadap USD. USD/JPY diperdagangkan melemah ke level 112.35. Dolar indeks, DXY, berada pada level 97.03.
Rilis Data untuk hari ini (Survey/Prior):
- JP All Industry Activity Index MoM (2.0%/-0.9%)
- UK Retail Sales Include Auto Fuel MoM (0.3%/-0.5%)
- UK Bank of England Rate (0.75%/0.75%)
- UK BoE Asset Purchase Target (435b/435b)
- US Philadelphia Fed Business Outlook (15.0/12.9)
- US Initial Jobless Claims (215k/206k)
- US Leading Index (0.0%/0.1%)
- ID Bank Indonesia 7D Reverse Repo (6.0%/6.0%)
- JP BoJ Policy Balance Rate (-0.1%/-0.1%)
Sedangkan dari pasar obligasi, imbal hasil USTreasury tenor 10Yr diperdagangkan pada level 2.79 – 2.81% jelang pengumuman FOMC kemarin. Pasar menunggu sinyal pandangan The Fed akan perekonomian ke depan. Selain itu, investor juga masih menantikan kesepakatan antara pemerintah dan Kongres AS untuk menyetujui anggaran sebelum terjadi shutdown pemerintahan AS. Harga SUN benchmark ditutup menguat 10 – 90 bps. Pada awal sesi perdagangan hari ini, SUN 11Yr (FR0078) sempat diperdagangkan hingga level 7.86% sebelum kembali naik ke level 7.94% pada akhir sesi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar