Jumat, 30 November 2018
Bank of England Menyatakan Kurs Pound Sterling Akan Turun Jika Inggris Keluar dari Uni Eropa
Info kurs valas hari ini USD/IDR dibuka di level 14300/14330, dilaporkan dari Pasar FX Global, USD pulih dari pelemahan hari sebelumnya meskipun diperdagangkan cenderung stabil terhadap major currencies lainnya, dengan The Fed tetap membuka kemungkinan kenaikan suku bunga pada Desember, sesuai ekspektasi investor.
FOMC Meeting Minutes menyebutkan bahwa kenaikan suku bunga dalam waktu dekat akan terjadi jika data ekonomi tenaga kerja dan inflasi sejalan atau lebih baik dibandingkan ekspektasi. Dolar indeks, DXY, sedikit menguat ke level 96.7. Euro diperdagangkan menguat 1.1388 terhadap USD. GBP/USD turun ke level 1.2782, terkait kekhawatiran pelaku pasar mengenai dukungan Parlemen UK pada kesepakatan Brexit, dan Bank of England juga memperingatkan adanya risiko pada Poundsterling jika Inggris keluar dari Uni Eropa. USD/JPY melemah ke level 113.45.
baca juga: Prediksi kurs Dollar Rupiah
Rilis Data untuk hari ini (Survey/Prior):
- CH Manufacturing PMI (50.2/50.2)
- JP Housing Starts YoY (-0.1%/-1.5%)
- UK Nationwide House PX MoM (0.1%/0.0%)
- UK Nationwide House Px NSA YoY (1.7%/1.6%)
- GE Retail Sales MoM (0.4%/0.1%)
- GE Retail Sales YoY (1.4%/-2.6%)
- EZ Unemployment Rate (8%/8.1%)
- EZ CPI Core YoY (1.1%/1.1%)
- US Chicago Purchasing Manager (58.5/58.4)
Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR kemarin dibuka pada level 14,460/14,500, diperdagangkan dalam rentang 14,335-14,460, dan ditutup pada level 14,375/14,390. JISDOR berada pada level 14,408. Dari pasar obligasi, harga SUN benchmark ditutup menguat 25 – 100 bps pada Kamis (29/11) sejalan dengan penguatan IHSG sebesar 1.93% ke level 6,107 yang mencatatkan net beli asing sebesar IDR 690 Miliar. Adapun yield UST 10Yr diperdagangkan turun 4 bps ke level 3.00%, terendah dalam dua bulan terakhir. Sentimen positif pada emerging market dan pasar saham terjadi pasca pidato Presiden The Fed, Jerome Powell yang menyatakan bahwa suku bunga bank sentral masih sedikit di bawah netral. Investor menilai bahwa pidato Jerome Powell menandakan bahwa The Fed akan memperlambat laju pengetatan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan. Sementara itu, GDP AS kuartal III ini dirilis sesuai dengan ekspektasi yaitu 3.50%, didukung oleh kuatnya belanja konsumsi serta investasi dalam negeri
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar