Penyebab utama deflasi yang tak kunjung reda di Jepang karena banyak faktor, beberapa faktor utama yaitu, lebih banyak jumlah perempuan dan warga senior atau lanjut usia masih aktif di dunia kerja dibanding tenaga kerja usia muda, biaya hidup yang sangat tinggi pada sektor rumah tangga dan investasi besar-besaran dalam teknologi, membuat penghematan yang signifikan pada perusahaan-perusahaan, tentunya mempengaruhi sektor tenaga kerja, beberapa hal inilah yang membuat inflasi di Jepang tetap sangat rendah
Kenaikan harga barang dan jasa umumnya membuat konsumen bersikap defensif tentang pengeluaran, mereka sangat berhemat dalam hal belanja rumah tangga, dan seharusnya diikuti kenaikan upah kerja, hal ini sangat penting bagi setiap kepala keluarga dalam belanja rumah tangga untuk mengimbangi kenaikan harga barang dan jasa, statement dari bank sentral Jepang dalam analisis upah kerja dan harga barang dan jasa.
Solusi terbaik agar konsumsi rumah tangga tetap terjaga stabil dan bisa mengimbangi kenaikan harga, perlu juga untuk menghindari kenaikan tajam inflasi, dan untuk terus menerus berupaya meningkatkan perbaikan di pasar tenaga kerja, upah dan ekspektasi pertumbuhan lapangan kerja, kata BOJ.
Kenaikan upah kerja juga terbatas karena pekerja tetap (umumnya karyawan tetap, penuh waktu) cenderung fokus pada jaminan kelangsungan pekerjaan tetap lebih prioritas dibanding kenaikan upah yang lebih tinggi, kata bank sentral.
Bank sentral juga menyebutkan meningkatnya jumlah perempuan dan warga senior yang tetap aktif di dunia kerja sebagai hambatan dalam kenaikan upah.
Perusahaan juga tetap berhati-hati dalam hal mengambil keputusan menaikkan upah, dan lebih memilih investasi mesin produksi dan teknologi hemat sumber daya manusia (daripada mempekerjakan orang), tentunya hal ini membuat tekanan untuk menaikkan upah tenaga kerja juga mengecil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar