Dari perdagangan forex global, GBP menguat terhadap USD dan EUR setelah kekuatiran investor terhadap isu Brexit mulai mereda. Walaupun demikian, penguatan tertahan oleh data Inggris yang belum membaik. Isu stimulus Uni Eropa juga semakin menguat setelah rilis beberapa data Eropa yang masih lebih buruk dari ekspektasi. USD/JPY rebound terkait isu penambahan stimulus moneter di China, meningkatkan permintaan pasar akan higher-yield assets. PBOC mengumumkan akan mengurangi reserve requirement ratio untuk perbankan nasional demi memacu pertumbuhan ekonomi.
Dari perdagangan saham dalam negeri, penguatan indeks saham ditopang oleh rilis data Indonesia yang mencatatkan deflasi pada Februari 2016 serta laju nilai tukar rupiah yang berada di area positif. BPS mencatat pada Februari 2016 terjadi deflasi sebesar 0,09%, sehingga inflasi tahun kalender Januari-Februari 2016 tercatat 0,42% dan inflasi yoy mencapai 4,42%.
Penutupan bursa saham Selasa, 1 Maret 2016:
Straits Times +0.60%
IHSG +0.19%
Dow Jones +2.07%
Nikkei +0.37%
Oil 33.96
Gold 1,226.80
Indikasi kurs Valuta Asing, 2 Maret 2016, pukul 08:06 WIB adalah sbb:
USD/IDR: 13295/13315
EUR/IDR: 14445/14485
GBP/IDR: 18555/18600
JPY/IDR: 116.45/116.75
AUD/IDR: 9610/9630
SGD/IDR: 9485/9505
CNH/IDR: 2027/2042
Harga bisa berubah sewaktu-waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar